Sabtu, 05 Mei 2012

Temukan Jati Diri Anda Dengan Cahaya Ilahi


Wahai saudara-saudariku yang mulia, mari ikutlah bersamaku agar kita bisa mengetahui diri kita terlebih dahulu dan bagaimana keadaannya, supaya kita dapat meletakkan jati diri kita ditempat yang tepat serta menempatkannya pada tempat yang sesuai dengan tujuan ALLAH SWT Menciptakan kita.

Dengan ilmu, maka sesuatu yang tersembunyi dapat tersingkap,  segala urusan menjadi jelas,  sehingga segala sesuatu yang memiliki hak diberikan sesuai dengan haknya.

Oleh karena itu, hendaknya kita bertanya pada diri kita masing-masing; ”Siapakah saya?”,
“Apa kelebihan saya dibandingkan makhluk-makhluk ALLAH lainnya,  sehingga saya dapat menjadi khalifah-NYA di muka bumi milik-NYA?”

Maka kita akan mendapat jawaban yang sangat umum dan amat jelas dari setiap lisan; ”Sesungguhnya kelebihan tersebut adalah Akal.
Otak yang berbentuk gumpalan daging-daging kecil memiliki kemampuan akal dalam menilai,   memahami, menangkap,  menghafal atau menciptakan sesuatu dengan izin ALLAH SWT  tentunya.

Para ahli ilmu telah menyingkap bahwa otak itu terdiri dari beberapa sel-sel kecil (neuron) yang mencapai 100 milyar sel dalam satu otak dan setiap sel neuron terdiri dari cabang-cabang yang tersusun rapi dan pada setiap cabang terdapat beribu-ribu benjolan.

Namun Kepintaran seseorang tidak bergantung pada banyaknya sel neuron, cabangnya, serta benjolan pada setiap cabang,  Akan tetapi kepintaran dan kebijaksanaan seseorang itu berdasarkan sebanyak mana terjadi reaksi dan hubungan timbal balik antar tiap benjolan.

Setiap hubungan timbal balik diantara tiap benjolan itu membentuk jalan,  dan banyaknya jalan inilah yang menentukan kemampuan seseorang untuk memperoleh kepintaran,  jadi setiap kali jalan-jalan pertemuan bertambah maka kepintaran seseorang pun bertambah.  “Mungkinkah kita menghitung jumlah jalan yang telah dihasilkan, sehingga kita dapat memperkirakan kepintaran kita?”

Untuk menghitung keseluruhan jumlah jalan yang dihasilkan,  maka engkau memerlukan kertas yang tersambung dari planet bumi hingga ke planet mars. ”Kenapa?” Karena hasilnya ialah 100 juta kilometer.  “ALLAHU AKBAR!” “ALLAHU AKBAR!”

“Kemampuan apa yang dimiliki otak ini?”,  “Berapa Banyak yang dapat disimpan dan dikandungnya?”

Beberapa informasi penting !
  • Sesungguhnya otak manusia dapat melakukan 400 juta tugas dalam 1 menit.
  • Setiap manusia dapat mengolah hingga 30 juta informasi dalam setiap detik.
  • Kemampuan akal manusia menyamai 60 ribu mil kawat dan kabel yang kita gunakan untuk menyampaikan informasi (seperti pada telepon kabel).
  • Sesungguhnya akal kita ini melebihi perangkat komputer (hardisk), yang setiap kali kita menyusun data-data,  setiap kali itu pula kita dapat menambah data dengannya, serta menambah dan terus menambah kapasitasnya, dengan begitu kita terus-menerus memperluas data dari area penyimpanan yang tak terhingga luasnya.

Kemampuan otak kita dalam menangkap informasi-informasi adalah sangat, sangat dan sangat menakjubkan.  Maha Suci ALLAH yang Maha Agung dan Segala Puji Bagi ALLAH dengan Segala Kemuliaan-NYA.

Jika manusia modern menamakan reaksi dan hubungan timbal balik antar tiap benjolan dengan electrical impulse (interaksi arus listrik antar sel otak),  Ratusan tahun silam Imam Syafi’i dan Gurunya Imam Waki’ mengistilahkannya sebagai NURULLAH (Cahaya ALLAH),  Beliau dan Gurunya berkeyakinan bahwa dasar daripada pemahaman dan penyerapan yang kuat terhadap ilmu pengetahuan adalah Cahaya ALLAH yang menerangi hati dan pemikiran, jadi dapat disimpulkan bahwa prosentase electrical impulse pada sel-sel otak kita, dapat dilejitkan dengan cara meningkatkan kapasitas Cahaya ALLAH didalam hati dan pemikiran.

Sebuah riwayat menceritakan;
Imam Syafi’i mengadu kepada Gurunya Imam Waki’ tentang kesukarannya dalam menyerap, menghafal dan memahami ilmu pengetahuan,  Gurunya Imam Waki’ menasehatinya untuk mensucikan diri dengan meninggalkan kemaksiatan, Pesannya : ”Ilmu pengetahuan itu adalah Cahaya ALLAH dan Cahaya ALLAH tidak akan menyinari hati orang yang berbuat maksiat”,  Setelah menjalankan Pesan Gurunya itu maka tingkat kefahaman dan hafalan Imam Syafi’i terpacu secara luar biasa, Beliau dapat mengingat hampir seluruh huruf pada setiap buku (kitab) yang dibacanya dan seluruh perkataan pada setiap Ceramah yang didengarnya.  ”SUBHANALLAH!”

Nama-nama Ulama Besar lainnya seperti Ibnu Sina, Ibnu Majid, Al-Khawarizmi, Umar Bin Abdul Aziz  dan lain-lain… , Mereka juga mengimbas Cahaya ALLAH yang timbul dari Ketaqwaan mereka,
Akal mereka begitu tercerahkan dan berhasil menemukan fenomena-fenomena alam semesta,  penemuan mereka masih menjadi sumber inspirasi dalam dunia ilmu pengetahuan hingga hari ini.
Satu-satunya cara yang mereka contohkan agar Cahaya ALLAH berperan dalam memacu kekuatan arus listrik pada sel-sel otak ialah dengan meningkatkan Ketaqwaan dan meninggalkan kemaksiatan.
 
Firman ALLAH SWT ;




“Dan bertakwalah kepada Allah niscaya Allah akan mengajarimu ilmu dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu”
(Al-Baqarah;282).

Lebih menarik lagi untuk disimak,  sebuah kajian yang dilakukan oleh peneliti ahli dalam bidang Neuropsikologi, Mereka menyebutkan bahwa ada sebuah area disekitar lobus temporal otak yang bersinar saat seseorang di ajak berdiskusi dan merenungkan hal-hal yang bersifat keTuhanan,  Area tersebut juga menunjukkan peningkatan aktifitas saat seseorang menerima Wejangan Rohani,  Seakan-akan sudah menjadi mekanisme khusus dalam diri (otak) Manusia untuk berhubungan dengan Pencipta alam semesta dan sesungguhnya hubungan yang lazim disebut didalam Islam dengan Ibadah itulah yang meningkatkan kualitas dirinya sebagai manusia Unggul dan melipatgandakan kemampuan akalnya.

Baginda Rasul MUHAMMAD SAW Bersabda:
ALLAH SWT Berfirman didalam Hadist Qudsi;

“Jika hamba-KU senantiasa mendekatkan diri kepada-KU dengan melakukan hal-hal yang Sunnah, maka ia akan KU Cintai (Dan jika demikian) maka AKULAH yang menjadi pendengaran yang ia mendengar dengannya,  AKU menjadi penglihatan yang ia melihat dengannya,  AKU menjadi  lidah yang ia bertutur dengannya dan AKU menjadi akal yang ia berfikir dengannya.  Jika ia berdo’a kepada-KU niscaya KU perkenankan, jika ia meminta kepada-KU niscaya KU karuniakan dan jika ia memohon pertolongan kepada-KU pasti KU tolong.  Ibadahnya yang paling KU Cintai adalah kewajiban yang ditunaikannya untuk-KU”
(Riwayat At-Thabrani dalam kitab Al-Kabir yang bersumber dari Abu Umamah).

Perhatian: Maksud dari “ALLAH menjadi lidah” ialah “ALLAH Menciptakan Kekuatan Cahaya Petunjuk pada lidahnya”,  begitu juga dengan hal yang lain di atas !!!   (Tauhid Sunni).

Jelas sekali dalam Ayat dan Hadist Qudsi diatas betapa seorang hamba yang melakukan Ibadah Wajib,  memperbanyak Ibadah yang Sunnah, memelihara Adab, Berprinsip Pada ilmu Tauhid yang benar (Sunni),  mengamalkan Ibadah sesuai aturan Syari’at Islam,  Berakhlak Mulia,  Ber-ihsan kepada-NYA serta Berusaha maksimal dengan bekerja keras dan Belajar dengan kesungguhan yang Kontinyu (Istiqamah) maka ia akan memiliki kekuatan Ekstra pada pendengaran, penglihatan, pemikiran, pemahaman, tutur kata, karya tangan dan gerak langkahnya.  Bayangkanlah Para Ulama di zaman silam yang sudah terbentuk kekuatan tersebut pada dirinya dengan Cahaya ALLAH SWT.


Rangkuman dari semua kekuatan-kekuatan itulah yang membentuk pribadi-pribadi Unggul dalam bidang apapun yang ditekuninya.  Jika ia seorang pelayar maka ia menjadi pakar ilmu pelayaran yang unggul {Vasco da Gama; Tidak akan pernah menjadi manusia Eropa pertama yang sampai ke India dan Nusantara jika bukan karena menyandera pakar pelayaran Muslim bernama Ibnu Majid yang pada saat itu sudah mengarang tiga kitab pelayaran},  Jika ia menekuni bidang Kedokteran maka ia menjadi Dokter yang tiada tanding{Ibnu Sina dengan The Canon of Medicine nya masih menyisakan sisi-sisi keilmuan Medika yang masih dikaji hingga hari ini},  Jika ia menjadi pakar Matematika maka ia mampu mengungkapkan misteri angka dan bentuk yang tidak habis digali sepanjang zaman{Trilogi Dunia Matematika, Al-Jabar,  Aritmatika dan Logaritma ternyata ditemukan oleh Al-Khawarizmi}, Dan jika ia menjadi Negarawan maka ia menjadi tumpuan kecintaan Rakyat karena membawa kesejahteraan yang tiada tara didalam Sejarah Dunia{Umar bin Abdul Aziz Menjadikan Rakyatnya sejahtera sehingga tidak ada lagi seorang pun yang memerlukan bantuan di Negara nya}.

Tumpuan pencarian jati diri yang benar adalah pada meningkatkan penyerapan Cahaya ALLAH sebanyak mungkin yang dengan mudah kita dapati melalui Ibadah-Ibadah Wajib dan Sunnah seperti melaksanakan Rukun Islam yang lima dengan sebaik-baiknya,  Berpakaian Islami,  mengajar dan belajar Ilmu yang bermanfaat untuk hidup mulia Dunia Akhirat,  melantunkan Al-Qur’an yang merupakan Kalam Ilahi, terdiam didalam Sujud-Sujud Tahajjud yang Panjang, Shalat-Shalat Sunnah, Puasa-Puasa Sunnah, Zikir kepada ALLAH,  Berdo’a memohon Ampunan-Nya, Bershalawat ke atas Nabi, Menafkahi keluarga,  Bershadaqah Kepada yang membutuhkan, Membersihkan Hati,  Mengikhlaskan Niat,  serta Ibadah-Ibadah yang lain sehingga dapat menaikkan Derajat kita menjadi Hamba yang di Cintai ALLAH SWT.

Ayat dan Hadist Qudsi diatas merupakan rumus yang jelas dan tegas betapa solusi utama yang paling efesien untuk mengeluarkan Umat Islam dari kemunduran pemikiran,  ketumpulan analisa dan kelemahan ilmu pengetahuan ialah dengan mengkilapkan kembali Cahaya Ketaqwaan didalam hati sanubari kita.

Inilah Inti daripada Kecerdasan Spiritual (Spiritual Quotient) yang merupakan Motor Penggerak terhadap Kecerdasan Intelektual (Intelectual Quotient) dan Kecerdasan Emosional (Emotional Quotient).  

Wahai saudara-saudariku yang ku Cintai,  Apa yang penulis paparkan ini hanyalah bahagian yang sangat-sangat kecil daripada betapa luar biasa banyaknya fasilitas-fasilitas yang disediakan ALLAH SWT untuk kita hamba-hamba-NYA,  Semua itu hanyalah supaya kita mau Berfikir sehingga kita dapat Mengenal-NYA dalam Hidup untuk BerIbadah dengan Syukur dan Taqwa hanya kepada ALLAH SWT semata-mata.

Dengan Berpedoman kepada Al-Qur’an, Hadist, Ijmak dan Qiyas Imam Mujtahid yang Empat (4) beserta Ulama-ulamanya, Keyakinan Iman yang Benar (AhlusSunnah Wal Jama’ah /As-Sunni) dan Keikhlasan Amal Ibadah yang Wajib di sertai Ilmu Pengetahuan Agama Islam yang telah terbukti Kebenaran dan Manfaatnya, Marilah kita Menggapai Kesuksesan dan Kejayaan Dunia Akhirat dengan Menyukseskan diri dan Saudara-Saudari kita menuju kembali kepada Jati diri kita sebagai seorang Muslim yang menCintai Islam, Satu-satunya Agama yang di Cintai dan di Ridhai ALLAH SWT,  yang sampai pada hari ini masih di pertaruhkan dihadapan para Penentang Agama ALLAH,  Maka kita Wajib Terus Berjuang dan Menang!

Semoga ALLAH SWT Mengkaruniakan Rahmat, Taufiq dan Hidayah-NYA selalu kepada kita semua dan menjadikan kita sebagai manusia yang meneruskan perjuangan Baginda Rasul MUHAMMAD SAW dalam MenSyiarkan Islam serta akhir hayat kita mendapat Husnul Khatimah.  

Amin. . . Ya RABBAL’ALAMIN !

WALLAHU A’LAM BISSHAWAB.

Penulis :

Saudaramu yang Faqir
Tgk.Ampoen‘Ali Fauzar bin M. Ali

0 komentar:

Posting Komentar